22 Agustus 2009

Hubungan Dokter-Pasien

Sungguh ironis bahwa di tengah perkembangan teknologi dan kedokteran saat ini bangsa Indonesia sebenarnya masih sangat terbelakang dalam hal kesehatan.Hal ini tercermin dari perilaku pasien yang karena ketidaktahuannya menyerahkan nasib sepenuhnya kepada dokter atau rumah sakit sehingga seringkali menjadi korban malapraktik,atau malah bersikap cuek dan potong kompas dengan mengobati dirinya sendiri.

Dalam interaksi antara dokter dan pasien,kedudukan dokter yang relatif lebih tinggi dari pasien seringkali membuat pasien enggan bertanya.Ada beberapa kemungkinan yang menjadi alasan mengapa hal ini terjadi: malu, takut dianggap bodoh, atau enggan karena dokter berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti pasien,banyak istilah kedokteran yang membuat pasien kebingungan dan tidak tahu harus bertanya dari mana.Jay Katz dalam bukunya yang berjudul “The Silent World of Doctor and Patient” merujuk pada fenomena di mana pasien,karena penderitaan yang diakibatkan oleh penyakitnya, menaruh harapan yang besar pada dokter sehingga kemudian secara tak sadar ia pun mencitrakan dokter sebagai figur yang mulia dan tidak mungkin berbuat salah (infallible).Akibatnya pasien pun menyerahkan nasib sepenuhnya kepada dokter dan dokter yang memutuskan tindakan medis apa yang harus dilakukan tanpa berkonsultasi dengan pasien.Dokter juga bersikap arogan,judes,patronizing terhadap pasien sehingga sulit diajak berkomunikasi.Jay Katz melansir bahwa hal ini disebabkan karena keinginan sang dokter untuk mempertahankan citra profesinya yang dipandang terhormat di masyarakat; lebih baik membatasi komunikasi daripada banyak bicara dan bisa sekali waktu tidak dapat menjawab pertanyaan pasien secara memuaskan.Sikap demikian semakin memperlebar jurang komunikasi antara dokter dengan pasien dan tidak jarang berbuntut sengketa malapraktik yang sebagian besar merugikan pasien

Pertanyaan yang kemudian timbul adalah bagaimana pola hubungan antara dokter dengan pasien yang ideal?
Sudah sedemikian parahkah hubungan ini sehingga perlu dilakukan perubahan yang drastis?
Mungkin ada baiknya sebagai pasien kita berkaca pada diri kita sendiri. Seiring dengan makin maraknya pemberitaan media masa tentang dugaan malapraktik kedokteran, sebenarnya ada masalah yang tak kalah pentingnya dengan masalah kemerosotan moral dokter, yaitu masalah keawaman pasien. Keawaman yang dimaksud mencakup minimnya pengetahuan dasar pasien mengenai aspek kesehatan, pengetahuan mengenai penyakit yang diderita, serta ketidaktahuan pasien tentang hak dan kewajibannya sebagai pasien. Terkait dengan masalah ini adalah keengganan pasien untuk bertanya, sehingga masalah ini menjadi semakin parah.

Bagaimana sebaiknya pasien berinteraksi dengan dokter?
Mungkin ada baiknya pasien belajar berkomunikasi secara efektif dengan dokter.Selain mengemukakan keluhannya secara jelas dan sistematis kepada dokter,pasien juga harus menanyakan tentang opsi terapi atau tindakan medis apa saja yang tersedia (lengkap dengan uraian tentang benefit and risk) serta prognosis (ekspektasi) dari pengobatan tersebut.Pasien harus berani bertanya kepada dokter apabila ia tidak mengerti karena memang hal itu adalah hak seorang pasien.Adalah tugas dokter untuk membantu pasien memahami seluk-beluk penyakitnya dan semua opsi yang bisa dipilihnya sehingga pasien dapat menetapkan suatu informed decision tentang apa yang harus diperbuat dokter padanya.Kalaupun nantinya sang pasien meminta dokter untuk memutuskan terapi apa yang terbaik untuknya,paling tidak pasien sudah mengetahui apa yang bisa ia harapkan dari tindakan medis yang akan dilakukan dokter terhadapnya dan resiko apa saja yang harus dihadapinya sebagai akibat dari tindakan tersebut. Mungkin dibutuhkan suatu perubahan pola pikir yang cukup drastis dalam masyarakat Indonesia dalam hal ini, namun perlu diingat bahwa hubungan pasien dan dokter adalah hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi. Jika pasien terus menyerah dan pasrah,jangan harap para dokter mau berhenti bersikap judes,arogan dan paternalistik. Namun, bila pasien menunjukkan pengetahuan yang baik mengenai penyakitnya,maka dokter akan berhati-hati dengan kata-katanya dan lebih memperhatikannya.

Untuk memperluas pengetahuan, pasien juga dapat merujuk pada berbagai sumber informasi kesehatan.Saat ini banyak buku,situs Internet,maupun seminar yang menawarkan berbagai informasi kesehatan sehingga pasien dapat membekali diri dengan pengetahuan dasar tentang kesehatan.Perlu diingat dalam hal ini bahwa tidak semua sumber memuat informasi yang benar;tidak sedikit yang menyesatkan karena diselenggarakan oleh industri untuk mencari laba.Untuk itu tidak ada salahnya jika pasien mencari informasi dari berbagai sumber atau merujuk pada sumber yang bersifat netral seperti National Health Institute di AS.

Pasien juga perlu menyadari bahwa kalaupun ia memiliki pengetahuan yang luas tentang kesehatan,hal itu tidak serta-merta menjadikannya seorang dokter.Saat ini banyak orang yang cenderung potong kompas mengobati dirinya sendiri atau anggota keluarganya dengan alasan tidak percaya lagi pada layanan kesehatan di Indonesia atau malas datang ke dokter.Hal ini didukung oleh keadaan di mana obat yang harusnya diresepkan oleh dokter pun dapat dibeli secara bebas di apotik.Fenomena ini mencemaskan karena pengobatan diri sendiri(self-medication) dalam arti yang sesungguhnya hanya terbatas pada gejala remeh-temeh dan itupun harus disikapi secara bijak oleh sang pasien karena ia harus menentukan sampai sejauh mana dia bisa harus berhenti mengobati dirinya sebelum berkonsultasi ke dokter.Pengobatan diri sendiri secara liberal dapat berakibat keracunan obat yang membahayakan keselamatan jiwanya.Dan kalau ini sudah terjadi, tidak tertutup kemungkinan pengobatan yang kemudian harus dijalani sang pasien menjadi makin sulit dan mahal.Sebelum memutuskan pengobatan apa yang tepat, perlu disusun sebuah anamnesis yang baik dan ditegakkan sebuah diagnosa,semua ini memerlukan keahlian klinis yang hanya dimiliki dokter.

Dari pihak dokter,mungkin ada baiknya jika dokter pun belajar berkomunikasi lebih baik dengan pasien.Kalangan dokter sendiri mengemukakan bahwa sering terjadi perbedaan dalam bahasa yang digunakan oleh dokter dan pasien(doctor talk versus patient talk).Sebuah artikel karangan Rachel Sobel di New England Journal of Medicine yang berjudul Medicine as Second Language menjabarkan secara rinci bagaimana sulitnya para siswa sekolah kedokteran atau para dokter muda menjembatani perbedaan tersebut;bahkan mereka pun menganggap bahwa mempelajari doctor talk adalah seperti mempelajari bahasa asing. Namun mungkin yang lebih penting adalah kemauan sang dokter untuk mendengarkan dan merekam secara lengkap semua keluhan dan sejarah penyakit sang pasien sebelum menegakkan diagnosa.Saya rasa yang kita butuhkan bukanlah dokter yang jenius, tapi dokter yang tidak terlalu bodoh dan mau meluangkan waktu bagi pasiennya.

Pesona Potretmu

D posting sebelumx,gw udah posting lirik lagu ADA Band yg judulnya "Yang Terbaik Bagimu" yg gw dedicated bwat my beloved father..Sekarang gw posting lagu ADA Band lain yg bwat ibu..

letih terlihat di wajah yang tua itu
tertidur pulas dalam alunan gelap malam
di balik senyummu teduhkanku

terbayang potret kala engkau masih muda
ajarkan sebuah kata cinta dalam hidup
kekuatan kasihmu nyata pulihkan jiwaku
yang kadang goyah

pesonamu masih jelas kurasakan hingga kini
menemani hingga ku dewasa
derai air mata dan pengorbananmu
takkan tergantikan, terima kasih ibu

waktu cepat bergulir sisakan banyak kisah
dia yang kau cinta telah lama meninggalkan
dirimu sendiri
namun tetap kau berdiri tegar pada dunia

pesonamu masih jelas kurasakan hingga kini
menemani hingga ku dewasa
derai air mata dan pengorbananmu
takkan tergantikan, terima kasih ibu

20 Agustus 2009

Yang Terbaik Bagimu(Jangan Lupakan Ayah)

Jujur aja setiap kali gw dengar ne lagu,gw selalu nangis..
This song dedicated 4 my beloved father..T.T

Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati

16 Agustus 2009

Padang Gempa Lagi

Padang gempa lagi.
Setelah hampir satu tahun lebih Padang ga d guncang gempa berkekuatan besar,hari ne Padang kembali digoyang.
Gempa berkekuatan 6,9 SR yan terjadi pukul 14.38 ini terjadi di Samudera Hindia berpusat di darat di kedalaman 32 km, sekitar 43 km tenggara Siberut, Mentawai,Sumatera Barat.
Gempa terjadi tidak hanya satu kali.Gempa selanjutnya pukul 15.13 WIB dengan kekuatan 5,2 SR dan pukul 15.23 WIB berkekuatan 5,6 SR.
Namun,Alhamdulillah gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

13 Agustus 2009

Asam Mefenamat

Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.
Kontra Indikasi:
N/A
Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung asam mefenamat 500 mg. Dosis:
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.
Dewasa dan anak di atas 14 tahun :
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.
Dismenore
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
Menoragia
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan dilanjutkan selama 5 hari atau sampai perdarahan berhenti.
Efek samping:
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia.
Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.
Kontraindikasi:
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat.
Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.
Interaksi Obat:
Obat-obat anti koagulan oral seperti warfarin; asetosal (aspirin) dan insulin.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Lagi sakit gigi neh..Iseng-iseng googling obat yang ampuh,ketemu ni obat..Eh,ternyata langsung manjur..^_^

12 Agustus 2009

2,5 Jam Yang Berarti

2,5 jam yang ku lalui pada tanggal 14 Februari 2009 dari pukul 10.00-12.30 WIB sangatlah berarti bagiku.Pada waktu itu aku betemu dengan 'the real doctror" menurutku.Seorang dokter yang tidak hanya punya segudang teori,tapi juga segudang pengalaman dan ilmu untuk di bagi.Seorang dokter yang tidak hanya memkirkan diri sendiri,tapi juga memikirkan orang lain(walopun pada hakikatnya seorang dokter haruslah mementingkan kemanusiaan,tapi menurutku tetap saja ada dokter yang tidak sepenuhnya menepati sumpahnya).Seorang dokter yang akan selalu ku ingat jika ku sudah jadi dokter kelak.Namanya dr.Andanu Sp.BD.Seorang dokter bedah yang mengabdikan hidupnya bagi sesama.Dokter pertama yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga menurutku(tanpa maksud menyepelekan jasa-jasa dokter-dokter lain yang telah mengajarku selama 6 bulan ini).

Pertemuan yang singkat dengan beliau,tapi sangat berarti bagiku.Beliau sosok yang ramah dan supel.Hal yang sangat sulit aku dapatkan dari dokter-dokter yang lain yang pernah ku temui.Beliau dokter dengan segudang pengalaman,tapi tak sekalipun beliau pernah menyombongkan apa saja yang telah beliau lakukan untuk kemanusiaan,untuk hidup orang banyak.Benar-benar sosok dokter ideal bagiku.


ABCDE.5 huruf itulah yang telah menambah wawasanku akan dunia medis.5 huruf yang harus selalu diingat(juga dipahami dan diamalkan) bagi seorang dokter dalam kondisi gawat darurat.

Huruf yang pertama A,adalah Airway.Dalam kondisi gawat darurat,airway(jalan masuknya udara) adalah hal pertama yang harus diperhatikan.Huruf yang kedua,B(breathing=pernapasan) adalah hal kedua yang harus diperhatikan.Biasanya airway dan breathing ini selalu sejalan penanganannya.Orang yang normal breathingnya,pastilah memiliki airway yang juga normal.Dan bila kita mendapat kejadian gawat darurat seperti dalam hal airway dan breathing,kita hanya mempunyai waktu 4 menit untuk melakukan tindakan.Karena itu adalah waktu batas manusia dapat "berhenti" benafas.

Huruf yang ketiga,C,adalah circulation atau peredaran darah.Setelah kita memastikan airway dn breathing seorang korban gawat darurat telah normal,yang selanjutnya harus kita perhatikan adalah peredaran darahnya.Peredaran darah dapat kita ketahui berjalan normal atau tidak dengan melakukan pemeriksaan nadi.Denyut nadi yang normal,menunjukkan tidak ada masalah pada peredaran darah korban.Dan tentunya kita juga harus memperhatikan luka-luka yang dialami korban.


Huruf yang keempat,D,adalah disability atau ketidakfungsian.Disability disini maksudnya adalah ada tidaknya kesalahan fungsi pada organ-organ luar korban sepeti leher,tangan,dan kaki.Huruf yang kelima,E atau exposure adalah bentuk kesadaran korban.Jika korban menunujukkan kesadaran yang normal,kita dapat mengetahui kesakitan apa yang korban rasakan.

Begitu banyak ilmu yang telah aku dapatkan saat itu.Terimakasih aku ucapkan kepada dr.Andanu Sp.BD sebagai role modelku untuk menjadi dokter yang sesungguhnya.Seorang dokter yang senantiasa meletakkan kepentingan pasien di atas segalanya.Seorang dokter yang memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi.

11 Agustus 2009

Kangen ICT UNAND

Mmm.tadi siang,gw k auditorium UNAND..liat pendaftaran mahasiswa baru..
Gw ketemu teman-teman d elektro dulu..
Gw cobain suasana ICT yang baru...Jadi ingat masa-masa setahun yang lalu..Kangen..

Sistem Informasi

Sumber-sumber informasi :
a.Media,terbagi atas :
-Media elektronik,contohnya internet,CD ROM,radio,televisi,dll.
-Media non elektronik,contohnya buku,majalah,jurnal,dll.
b.Non media,contohnya kuliah,ceramah,diskusi,dll

Cara menggunakan internet dalam mencari informasi :
a.Melengkapi komponen-komponen wajib
Komponen dalam penggunaan internet :
i.Hardware,yaitu perangkat keras yang dibutuhkan seperti komputer, modem,kabel,dll
ii.Software,yaitu perangkat lunak yang dibutuhkan seperti browser,dll
iii.Brainware,yaitu orang yang mengoperasikan internet
b.Setelah koneksi internet terhubung,gunakan browser untuk mencari informasi
c.Gunakan website yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkan
d.Jika tidak mengetahui websitenya,gunakan search engine dengan cara memasukkan keyword mengenai informasi yang dibutuhkan.
e.Setelah muncul informasi yang dibutuhkan,simpan dalam media penyimpanan

Cara mendapatkan informasi di perpustakaan :
a.Mengetahui prosedur dan sistem yang berlaku di perpustakaan
i.Sistem layanan terbuka
Pengguna perpustakaan dapat secara langsung mencari koleksi perpustakaan yang dibutuhkan
ii. Sistem layanan tertutup
Pengguna perpustakaan tidak bisa secara langsung mencari koleksi perpustakaan yang dibutuhkannya,tetapi harus melalui petugas perpustakaan
b. Memahami topik yang akan dicari
c. Mencari nomor urut katalog berdasarkan koleksi yang ada di perpustakaan
Jenis-jenis koleksi perpustakaan :
i. Koleksi sirkulasi
Koleksi perpustakaan yang dapat dipinjam oleh anggota perpustakaan tersebut
ii. Koleksi tandon
Koleksi cadangan perpustakaan yang tidak boleh dipinjamkan karena jumlahnya terbatas
iii. Koleksi terbitan berkala
Koleksi perpustakaan yang terbit secara berkala
iv. Koleksi deposit
Koleksi perpustakaan yang merupakan hasil penelitian civitas akademika
v. Koleksi audio visual
Koleksi perpustakaan yang berbentuk interaktif
d. Mencari nomor klasifikasi yang sesuai dengan topik
e. Menggunakan index dari buku tersebut

Fungsi penggunaan e-mail :
a. Memudahkan hubungan antara sesama pengguna internet
b. Mempercepat proses tukar menukar informasi yang dibutuhkan
c. Meminimalkan biaya dalam pengiriman informasi

Cara penggunaan e-mail :

a. Lakukan registrasi pada provider penyedia e-mail misalnya yahoo, gmail,msn,dll
b. Masukkan ID dan password yang telah kita daftarkan pada provider penyedia e-mail
c. Lakukan komunikasi verbal dengan memasukkan pesan yang ingin kit sampaikan
d. Masukkan ID e-mail tujuan,kemudian pilih send/kirim

Hambatan dalam mendapatkan informasi :
a. Internet :
i. SDM yang tidak berkualitas
ii. Biaya yag besar
iii. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
iv. Jaringan yang belum tersebar luas
v. Gangguan teknis
b. Perpustakaan :
i. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
ii. Lokasi yang tidak strategis
iii. Ketidakmengertian penggunaan katalog
iv. Adanya batas waktu peminjaman
v. Kejujuran pengguna perpustakaan
vi. Kurangnya minat pengguna perpustakaan

Solusi untuk menghadapi hambatan dalam mendapatkan informasi :
a. Internet
i. Melengkapi sarana dan prasarana
ii. Mengadakan pelatihan internet untuk meningkatkan mutu SDM
iii. Meminta bantuan ahli
iv. Mengenalkan internet lebih dini
b. Perpustakaan
i. Melengkapi sarana dan prasarana
ii. Membuat perpustakaan di lokasi yang strategis
iii. Menimbulkan kesadaran akan membaca
iv. Memperpanjang waktu peminjaman buku

09 Agustus 2009

7 Areas of Competence

Seorang dokter diwajibkan punya yang namanya 7 Areas of Competence..

Apa aja sih 7 Areas of Competence tu..??


Effective Communication

  • Menggunakan komunikasi yang baik(verbal dan non verbal) yang dikembangkan berdasarkan perkembangan paradigma komunikasi ilmiah untuk penanganan pasien secara efektif
  • Menerapkan komunikasi yang baik dengan keluarga pasien,masyarakat,rekan sejawat,dan profesi terkait yang berhubungan langsung dengan proses pemeriksaan.

Performance of Basic Clinical Skills

  • Memperoleh dan mencatat riwayat penyakit pasien secara lengkap dan konstektual serta melakukan pemeriksaan yang komprehensif pada pasien.
  • Memilih,melakukan secara tepat dan menafsirkan secara akurat,melakukan prosedur klinik dan laboratorium yang sesuai dengan masalah pasien.

Application of Principles from The Biomedical, Clinical, Behavioral Sciences and Epidemiology in The Practice of Family Medicine

  • Mengenal dan menjelaskan masalah pasien berdasarkan pengertian ilmu biomedik,klinik,perilaku,dan epidemiologi terkini.
  • Merangkum dari interpretasi anamnesis,pemeriksaan fisik,uji laboratorium dan prosedur yang sesuai.
  • Menyusun rencana intervensi berdasarkan pemahaman ilmiah terkini untuk mendapatkan hasil yang optimum.

Menerapkan prinsip kedokteran berdasarkan bukti(EBM) dalam penanggulangan masalah pasien.

  • Management of Health Problems in The Individual Family and Community in A Comprehensive,Holistic,Continuous,Coordinated, and Collaborative Manner within The PRIMARY HEALTH CARE (PHC) Setting
  • Diagnosa,pengelolaan,dan pencegahan masalah pasien dlam konteks hubungannya dengan keluarga dan masyarakat secara komprehensif,holistic dan berkesinambungan serta terkoordinir dalam konteks pelayanan primer.
  • Mengelola dan menangani masalah pasien melalui keterampilan clinical reasoning untuk mencapai hasil yang maksimal.
  • Mengelola sumber daya manusia dan sarana prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga.

Accessing,Critically Appraising and Managing Information

  • Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis,pemberian terapi,tindakan pencegahan dan promosi kesehatan,serta penjagaan dan pemantauan status kesehatan pasien

Self-awareness,Self-care and Personal Development

  • Melakukan upaya penanganan masalah pasien dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya.
  • Mengatasi masalah(emosional,personal,dan masalah yang berkaitan dengan kesehatan)yang dapat mempengaruhi kesejahteraan profesi.
  • Mempunyai komitmen untuk belajar seanjang hayat dan mengembangkan kemampuan profesionalnya mengenai penyakit.

Professional,Moral and Ethical Contexts of Practice

  • Mempunyai komitmen untuk menjunjung tinggi profesionalisme,etika dan moral dalam melaksanakan praktek kedokteran,menangani pasien serta menghargai nilai yang diyakini pasien yang berkaitan dengan enyakit yang dideritanya.
  • Menerapkan prinsip bahwa keselamatan pasien harus selalu dijunjung tinggi dalam melakukan tindakan medis.

08 Agustus 2009

Problem Based Learning(PBL)

Ada beberapa definisi dan intepretasi terhadap Problem Based Learning (PBL). Salah satunya menurut Duch (1995):

Problem Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.

Sejarah PBL

Program inovatif PBL pertama kali diperkenalkan oleh Faculty of Health Sciences of McMaster University di Kanada pada tahun 1966. Yang menjadi ciri khas dari pelaksanaan PBL di mcmaster adalah filosofi pendidikan yang berorientasi pada masyarakat, terfokus pada manusia, melalui pendekatan antar cabang ilmu pengetahuan dan belajar berdasar masalah.
Kemudian pada tahun 1976, Maastricht Faculty of Medicine di Belanda menyusul sebagai institusi pendidikan kedokteran kedua yang mengadopsi PBL. Kekhasan pelaksanaan PBL di Maastrich terletak pada konsep tes kemajuan (progress test) dan pengenalan keterampilan medik sejak awal dimulainya program pendidikan. Dalam perkembangannya, PBL telah diadopsi baik secara keseluruhan atau sebagian oleh banyak fakultas kedokteran di dunia.


Motivasi menggunakan PBL

Dalam pendidikan kedokteran konvensional, mahasiswa lebih banyak menerima pengetahuan dari perkuliahan dan literatur yang diberikan oleh dosen. Mereka diharuskan mempelajari beragam cabang ilmu kedokteran dan menghapal begitu banyak informasi. Setelah lulus dan menjadi dokter, mereka dihadapkan pada banyak masalah yang tidak dapat diselesaikan hanya dari pengetahuan yang mereka dapat selama kuliah. Sistem pendidikan kedokteran konvensional cenderung membentuk mahasiswa sebagai pembelajar pasif. Mahasiswa tidak dibiasakan berpikir kritis dalam mengidentifikasi masalah, serta aktif dalam mencari cara penyelesainnya.

Prinsip-prinsip PBL

Dalam PBL, siswa dituntut bertanggungjawab atas pendidikan yang mereka jalani, serta diarahkan untuk tidak terlalu tergantung pada guru. PBL membentuk siswa mandiri yang dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka jalani. Seorang guru lebih berperan sebagai fasilitator atau tutor yang memandu siswa menjalani proses pendidikan. Ketika siswa menjadi lebih cakap dalam menjalani proses belajar PBL, tutor akan berkurang keaktifannya.
Proses belajar PBL dibentuk dari ketidakteraturan dan kompleksnya masalah yang ada di dunia nyata. Hal tersebut digunakan sebagai pendorong bagi siswa untuk belajar mengintegrasikan dan mengorganisasi informasi yang didapat, sehingga nantinya dapat selalu diingat dan diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi. Masalah-masalah yang didesain dalam PBL memberi tantangan pada siswa untuk lebih mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah secara efektif.

Proses dalam PBL

Siswa dihadapkan pada masalah dan mencoba untuk menyelesaikan dengan bekal pengetahuan yang mereka miliki. Pertama-tama mereka mengidentifikasi apa yang harus dipelajari untuk memahami lebih baik permasalahan dan bagaimana cara memecahkannya.
Langkah selanjutnya, siswa mulai mencari informasi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, laporan, informasi online atau bertanya pada pakar yang sesuai dengan bidangnya. Melalui cara ini, belajar dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan gaya tiap individu.
Setelah mendapatkan informasi, mereka kembali pada masalah dan mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari untuk lebih memahami dan menyelesaikannya.
Di akhir proses, siswa melakukan penilaian terhadap dirinya dan memberi kritik mambangun bagi kolega.

Diskusi kelompok kecil dalam PBL dapat menggunakan metode seven jumps yang terdiri :

1.Identifikasi dan klarifikasi kata-kata sulit yang ada di dalam skenario. (sekretaris mencatat kata-kata yang masih belum dimengerti setelah didiskusikan)

2.Penentuan masalah. Setiap anggota memiliki bermacam perspektif masalah, akan tetapi harus dicari masalah yang disepakati bersama. (sekretaris mencatat daftar masalah yang telah disetujui).

3.Brainstorming. Anggota kelompok mendiskusikan dan menjelaskan masalah tersebut berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki (prior knowledge). Identifikasi area pengetahuan yang kurang. (sekretaris menulis yang didiskusikan).

4.Berdasarkan langkah 2 dan 3 maka disusun penjelasan masalah dalam bentuk penjelasan sementara (tentative solution). (sekretaris mencatat penjelasan masalah sementara yang telah didiskusikan).

5.Penentuan Tujuan pembelajaran yang akan diraih. (Tutor mengarahkan agar tujuan pembelajaran fokus, dapat dicapai, komprehensip dan sesuai dengan yang diharapkan.)

6.Belajar mandiri. Mahasiswa belajar mandiri untuk mencari informasi yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran.

7.Setiap anggota kelompok menjelaskan hasil belajar mandiri mereka dan saling berdiskusi. (Tutor menilai jalannya proses ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan).

Wilkommen..!!!

Wilkommen in my "new" blog...
Yuppss...blog ne sebenarnya udah lama ada,tapi baru d maintenance aja..
Semua posting yang ada di blog lama terpaksa di hapus karena udah ga cocok lagi...
Lagian udah lama juga blog ne ga keurus..
Makanya mulai sekarang mau mencoba buat blogging lagi..
Semangat..